11 June 2007

Kualitas VoIP Dipermasalahkan

VoIP, solusi halo-halo murah meriah yang diklaim mampu menghemat biaya telekomunikasi, ternyata masih dipermasalahkan kualitasnya. Tiga perempat manajer TI (teknologi informasi) di perusahaan besar di Eropa diketahui mempermasalahkan kualitas dan reliabilitasnya.

Meski VoIP (Voice over Internet Protocol) mampu menghemat biaya perusahaan, para manajer TI nyatanya masih mengkhawatirkan reliabilitas teknologi VoIP.

Survei yang melibatkan 300 orang direktur TI dari perusahaan-perusahaan besar di Eropa ini menemukan bahwa lebih dari sepertiga perusahaan tidak menguji performa aplikasi VoIP, seperti suara sebelum implementasi, dan tidak bisa mengantisipasi efek yang muncul di jaringan.

"Kualitas dan reliabilitas VoIP masih dipertanyakan banyak pihak, padahal VoIP menjadi prioritas kebanyakan perusahaan," ujar Michael Allen, global director of performance solutions di Compuware.

Dijelaskan Allen, banyak perusahaan belum mengambil langkah-langkah prioritas yang sesuai sebelum mengimplementasikan VoIP. "Seperti mengemudi mobil baru, manufaktur seharusnya memeriksa apakah semua komponen mobil sudah dipasang dengan semestinya dan melakukan cek keamanan yang lengkap," jelasnya.

Menurut survei, hanya 8% perusahaan yang mengelola dan mengamati panggilan telepon, itupun secara individu. Sementara itu, lebih dari sepertiga perusahaan masih mengandalkan umpan balik (feedback) dari pengguna VoIP. Dan sebanyak 29% perusahaan melakukan pengujian sintetis sesekali saja.

Dari survei juga terungkap, 72% perusahaan TI mengambil pendekatan "sledgehammer" untuk mengamati jaringan. Itupun mereka hanya melihat utilisasi keseluruhan jaringannya saja ketimbang mengecek penggunaan masing-masing aplikasi.

"Dengan aplikasi real-time seperti VoIP, perusahaan sebaiknya mengubah cara mengamati dan mengelola performa jaringan dan aplikasi mereka. Masalahnya, banyak perusahaan yang masih memakai teknik sederhana seperti itu dan wajar saja mereka masih mempertanyakan kualitas dan reliabilitas VoIP.

No comments: